IHSG Hari Ini: Koreksi Tipis Setelah Cetak Rekor, Investor Waspadai Aksi Ambil Untung (2 hari lalu) ChatGPT Go Resmi Hadir di Indonesia, Harga Mulai Rp 75 Ribu per Bulan (3 hari lalu) Perplexity Luncurkan Comet AI, Browser dengan Fitur Asisten Digital (3 hari lalu)
IHSG Hari Ini: Koreksi Tipis Setelah Cetak Rekor, Investor Waspadai Aksi Ambil Untung

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan hari ini menunjukkan koreksi tipis setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi (all-time high). Pergerakan semacam ini dinilai sebagai reaksi pasar terhadap aksi ambil untung serta sentimen global yang masih variatif.
Pergerakan & Data Pasar
Menurut data dari CNBC Indonesia, IHSG sempat berada di level 8.120,486 sebelum mengalami pembalikan arah dan terkoreksi di sesi-sesi selanjutnya.
Di sisi lain, dalam laporan sesi I perdagangan sebelumnya, IHSG turun sebesar 3,21 poin (–0,04%) ke posisi 8.121,99, setelah sebelumnya sempat mencapai rekor tertinggi intraday.
Aktivitas perdagangan tetap dinamis: volume dan nilai transaksi relatif tinggi, meskipun sebagian emiten mulai menunjukkan pelemahan.
Sentimen & Faktor Penggerak
Beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain:
Aksi ambil untung (profit taking)
Setelah indeks mencetak rekor penutupan dan intraday, sebagian investor memilih untuk me-realisasi keuntungan sehingga mendorong tekanan jual moderat.
Sentimen global & ekonomi AS
Indikator perlambatan di AS (termasuk data manufaktur/PMI) mulai mendapat perhatian pasar, sehingga ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed menjadi salah satu katalis yang diantisipasi.
Dukungan asing & arus modal
Walaupun IHSG terkoreksi, pasar asing masih menunjukkan minat beli bersih (net buy) pada beberapa saham unggulan — sebuah sinyal bahwa dukungan eksternal masih ada.
Katalis domestik & kebijakan fiskal/moneter
Beberapa analis memperkirakan bahwa rebalancing indeks (misalnya dari FTSE) serta kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter BI atau stimulus fiskal dapat menjadi pendorong lanjutan bagi pasar dalam jangka menengah.
Proyeksi & Rekomendasi
Secara teknikal, range pergerakan yang diperhitungkan berada di sekitar 8.050–8.150, dengan dukungan pada kisaran 8.000–8.030 dan hambatan di 8.160–8.180.
Para analis menyarankan untuk mencermati saham-saham sektor komoditas, teknologi, dan pertambangan sebagai potensi akumulasi, antara lain saham seperti BUMI, ANTM, MDKA, INCO dan lainnya.
Namun demikian, disarankan agar investor tetap waspada terhadap volatilitas pasar dan membatasi risiko pada portofolio — terutama bila tekanan jual semakin meningkat.
Komentar Pembaca
Belum ada komentar untuk artikel ini. Jadilah yang pertama berkomentar!